Labuan Bajo, NTT - Kampung Rinca sebuah permata tersembunyi di Nusa Tenggara Timur yang menyimpan sejuta pesona dan keunikan. Dari kehidupan masyarakat suku Bajo yang hidup berdampingan dengan Komodo, hingga tradisi dan budaya yang telah diwariskan selama berabad-abad, Kampung Rinca menawarkan pengalaman yang tak hanya memukau mata, tetapi juga memperkaya jiwa. Mari kita telusuri bersama berbagai fakta unik dan menarik yang menjadikan Kampung Rinca sebagai destinasi istimewa yang wajib Anda kunjungi!


PENGHASIL IKAN TERI TERBESAR

Kampung Rinca terkenal sebagai penghasil ikan teri terbesar di Manggarai Barat. Tradisi pengolahan ikan teri telah diwariskan turun-temurun oleh masyarakat setempat.
Anda dapat melihat proses pengolahan ikan teri secara tradisional, mulai dari penjemuran hingga pengemasan.Tak hanya itu, anda juga dapat membeli ikan teri berkualitas sebagai oleh-oleh khas Kampung Rinca.


HIDUP BERDAMPINGAN DENGAN KOMODO

Kampung Rinca memiliki keunikan tersendiri karena merupakan kampung yang hidup berdampingan dengan komodo, reptil purba yang hanya bisa ditemukan di Indonesia.
Penduduk kampung telah mengembangkan cara hidup yang memungkinkan mereka untuk berbagi lingkungan dengan hewan ini.


PERTUNJUKKAN ANIMAL POP KOMODO

Bagi pecinta seni dan budaya, Kampung Rinca menawarkan pertunjukkan Animal Pop Komodo yang unik dan menarik. Pertunjukkan ini menampilkan interaksi komodo dengan manusia dalam bentuk tarian dan musik yang cerita. Pertunjukkan ini menjadi media edukasi yang menyenangkan untuk mempelajari perilaku dan habitat komodo.


SURGA BAGI PECINTA TREKKING

Kampung Rinca dikelilingi oleh panorama alam yang indah, dengan perbukitan hijau dan pantai berpasir putih. Bagi para pecinta trekking, Kampung Rinca menawarkan berbagai jalur trekking dengan tingkat kesulitan yang beragam. Anda dapat menjelajahi hutan tropis, mendaki bukit, dan menikmati pemandangan laut yang menakjubkan dari atas ketinggian.


KEHIDUPAN TRADISIONAL YANG TERJAGA

Diatas semua itu, Kampung Rinca mempertahankan cara hidup yang tradisional. Dengan penduduk yang sebagian besar adalah nelayan, pertanian dan tenun, desa ini adalah tempat dimana generasi muda dan tua sama-sama merayakan dan memelihara warisan mereka.